Minggu, 08 September 2013

Kajian Sederhana Hukum Holistik Pada Alam Semesta

Kajian Sederhana Hukum Holistik Pada Alam Semesta



Dewasa ini, sains telah berkembang dengan pesat. Manusia modern telah dihadapkan pada sebuah teori final yang lebih holistik (penyatuan). Teori “Law Of Attraction” (Hukum Ketertarikan/ Hukum Gaya Tarik) menempatkan diri menjadi salah satu hukum dari sekian banyaknya keanekaan hukum yang mengatur tentang pola alam semesta bereaksi terhadap pola pikir manusia. Hukum ini hampir menjadi sebuah keniscayaan hingga para praktisi pelatihan motivasi banyak mempresentasikannya dalam kegiatan-kegiatan seminar.

Pandangan lebih universal untuk masalah diatas adalah alam tidaklah diatur dalam satu mekanisme Hukum gaya tarik menarik saja, di alam ini berlaku pula hukum gaya tolak menolak dalam ilmu fisika atom, hukum resonansi mengenai persamaan frekwensi getaran-getaran, hingga  hukum interfensi yang mengupas perkara perkuatan gelombang yang berpadu atau sebaliknya saling meniadakan. Hukum-hukum yang berbicara tentang alam tersebut benarlah adanya, namun bila kita hanya meyakini satu saja pandangan, niscaya konsep kita belum mencakup wilayah yang universal dan cenderung kita akan berhadapan pada kenyataan-kenyatan yang justru melemahkan pandangan tersebut. Hukum-hukum tersebut tidak dapat berdiri sendiri, sebaliknya ada partauatan erat antara satu hukum dengan hukum lainnya.

Atas kenyataan bahwa hukum-hukum tersebut tidak dapat berdiri sendiri namun satusama lain memiliki ketrikatan, maka lahirlah sebuah Grand Formula yang menyatukan hukum-hukum tersebut dan disebut dengan Hukum Holistik. Semakin terkuak realitas hukum yang sebenar-benarnya bahwa alam ini adalah “Nyata” eksistensi Tuhan yang memiliki kekuasaan dan alam ini. Dengan kata lain, alam ini diatur oleh Yang Maha Tahu dan Maha berkehendak dengan Prinsip “Keseimbangan” dengan satu tujuan tertentu. Seluruh proses yang terjadi di alam semesta adalah tidak lain adalah korelasi antara kutub positif dan negatif yang menimbulkan aksi reaksi untuk mencari keseimbangan sebagai denyut jantung semesta hingga terwujud getaran-getaran cahaya nafas kehidupan bagi seluruh jagad raya. Perkembangan dari kajian sains terkini menjadi informasi penting tentang adanya “Aktor Intelektual” dalam proses pengembangan alam semesta.

Tuhan memiliki Arus informasi dan menjadi sebuah kunci dalam perkembangan semesta, bahkan arus informasi ini dapat dianalogikan sebagai “Bahasa Tuhan” didalam menyampaikan pesan kepada makhluk-makhluk ciptaannya. Tanpa ada “Arus Informasi“ yang bertugas memberikan perintah, alam semesta hanya berbentuk lautan energi belaka. Tidaklah mungkin sebuah materi dan energi bisa berproses dalam ruang dan waktu membentuk partikel-partikel, atom-atom, molekul-molekul, senyawa-senyawa maupun unsur –unsur benda planet, galaksi, bintang sebagai pengisi alam semesta.

Didalam tubuh manusia, juga ada mekanisme informasi yang “berkesadaran dan berkecerdasan” mulai dari sel, jaringan sel, organ, jaringan organ hingga pada kaidah eksisitensi organ-organ tubuh yang sangat kompleks. Menjadi kenyataan bahwa alam semesta dan isinya sesungguhnya dibangun dan direkontruksi secara ajaib oleh suatu “Zat yang Maha Cerdas”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar