Pengobatan Gratis

Pengobatan Alternatif Gratis


”Informasi” di alam semesta tidak dalam eskalasi fungsi ruang dan waktu, namun dalam bentuk vibrasi/ getaran-getaran yang dalam ilmu Fisika diwakili dengan persamaan gelombang dengan amplitudo dan frekuensi masing-masing dimana kesadaran manusialah yang melakukan “Transformasi Fourier” (sebuah konsep matematika yang dapat memetakan semua proses fisik di alam dalam bentuk frekuensi dan amplitudo serta kelipatannya) agar dapat mewujudkan informasi tersebut ke dalam ruang dan waktu. Penjabaran lebih lanjut model ini adalah kesadaran pikiran manusia untuk dapat mengambil semua getaran yang ada di alam. Kemudian melalui proses transformasi bio cosmic energi /Inner Cosmos (sesuatu yang abstrak) dapat diwujudkan ke dalam ruang dan waktu. Sebagai manusia selaknyalah kita berbahagia, sebab pemahaman pada mekanisme Inner cosmos tidak lagi terbatas pada dimensi yang sempit, hanya sebatas ruang dan waktu, melainkan juga pada dimensi yang lebih luas yang menyangkut wilayah esoterik dan dimensi kesadaran yang hanya dimiliki manusia.

Cosmic energy adalah energi getaran-getaran Alam yang bertebaran di jagad raya dan energi ini bisa diserap melalui olah pernafasan . Cosmic energy merupakan anugrah TUHAN YME sebagai penggerak segala aktivitas di alam semesta. Penyerapan Cosmic energy akan Efektif bilamana energi Cakra/ Micro Cosmic dalam diri manusia telah terbangkitkan sebelumnya . cosmic energe merupakan aliran energi semesta yang menghubungkan antara kekuatan pikiran UNIVERSAL CONCIOUSNESS (pikiran alam semesta) dengan kesadaran universal (alam semesta).

Sumber energi alam seperti matahari, bumi, udara, air merupakan energi besar dalam siklus alam semesta. Misalkan , Matahari adalah energi yang berasal dari sinar matahari. Energi ini memperkuat seluruh tubuh dan membentuk tubuh sehat. Matahari dapat diperoleh dengan menghadap atau berjemur dibawah sinar matahari dan dengan minum air yang telah disinari matahari. Akan tetapi penyinaran yang lama atau terlalu banyak sinar matahari akan membahayakan tubuh fisik maupun bioplasmik karena sifatnya yang cukup kuat. Udara atau percikan vitalitas udara. Udara diserap paru- paru melalui proses pernafasan dan juga diserap secara langsung oleh pusat energi dari tubuh bioplasmik. Pusat- pusat energi tersebut disebut chakra. Udara dapat lebih banyak diserap dengan irama pernafasan yang lambat (halus) dan dengan pernafasan yang dalam dan panjang. Bumi  disebut energi Bumi atau percikan vitalitas bumi, yang bisa beresonansi secara dahsyat melalui segitiga tulang sulbi. Bilamana hal ini dilakukan, maka secara otomatis, simultan dan secara tidak disadari. Sikap dan olah diri ini meningkatkan jumlah energi bumi yang terserap tubuh. Kita dapat belajar secara sadar untuk menyerap lebih banyak energi getaran-getaran bumi untuk meningkatkan vitalitas dan kwalitas terhadap medan energi tubuh.

Bio cosmic energy juga merupakan sumber getaran atau transmitter yang luar biasa besar, sekaligus reciver atau penerima getaran dengan kekuatan radar yang sangat peka. Seluruh getaran peristiwa di alam semesta ini bisa kita tangkap informasinya, sekaligus kita pengaruhi dan kita resonansi dengan menggunakan frekuensi yang kita hasilkan dari dalam kita sendiri (Inner Cosmos). Begitulah memang pemahaman dari sisi kuantumnya kita akan menemukan bahwa ia memang tersusun dari bagian-bagian lebih kecil yang disebut molekul. Ia bergetar-getar. Bagian molekul kita pun menemui namanya atom. Ia bergetar-getar. Atom tersebut terdiri dari bagian-bagian yang lebih kecil lagi disebut sebagai partikel-partikel sub atomik, seperti elektron, neutron dan proton. Ia pun bergetar-getar. Bagian penyusun partikel-partikel lebih kecil lagi kita kenal dengan istilah Quark, ini juga bergetar-getar karena ia memang sebagai ’pilinan energi’ yang bergetar-getar dan seterusnya, maka seluruh benda di alam ini tak lebih adalah gumpalan energi yang bergetar-getar dalam tiap tingkatannya, dan membentuk sebuah sistem alam raya yang berupa lautan energi yang bergetar-getar.

Dalam berbagai perjalanan panjang riset fisika quantum, alam semesta hanyalah lautan energi yang bergetar-getar yang memiliki kesadaran dan kecerdasan hidup. Dalam dunia sub atomik dikenal dengan pilinan energi bergetar-getar, seluruh benda alam semesta ini adalah gumpalan materi dan energi yang membentuk samudra yang bergetar-getar dengan tingkatan yang berbeda-beda sesuai dengan takarannya masing-masing. Demikian dengan akal, pikiran dan perasaan manusia merupakan wujud energi bergetar getar yang disebut Energi Vibrasi. Vibrasi adalah energi yang berpikiran dan berperasaan. Otak manusia adalah tower yang memiliki vibrasi energi yang lebih tinggi diantara makhluk ciptaan Tuhan lainnya. 


Perbedaan getaran-getaran itulah yang menyebabkan ada benda padat, benda cair, dan gas, memancarkan warna berbeda-beda, bau yang tidak sama, suhu yang berdinamika, ada wujud kasar dan halus, ada bentuk yang enak dipandang dan juga ada fisik yang sedap untuk dipandang dan sebagainya. Terus Apa bedanya diri kita dengan alam semesta ? ditinjau dalam sudut pandang fisika quantum tidak ada bedanya, karena tubuh manusia juga tersusun dari atom-atom, partikel-partikel, quark yang berbentuk pilinan energi yang bergetar-getar dengan frekwensi berbeda –beda baik itu ditingkat lokal dan parsial-parsial. Bukan Cuma benda tapi perasaan sedih, senang, marah, bahagia, iklas, sabar, syukur, terima kasih, berkasih sayang, bermusuhan adalah realitas dunia yang bergetar-getar . Getaran yang terjadi pada wilayah perasaan ini saling beresonansi dengan benda-benda lain yang bergetar-getar bersamaan. Semakin tinggi tingkat perasaan maka semakin besar ruang lingkup yang dicapai, dan semakin banyak geteran-getaran parsial alam semesta yang terlibat.

Pengobatan Alternatif Gratis 100%Psikolog ternama Karl Jung menyebut mysteri keterhubungan pikiran ini “universal conciousness” (kesadaran/pikiran alam semesta) dan ahli biologi Rupert Sheldrake menyebutnya “morphogetic field” (medan morfogenetika). Penemuan yang serupa juga mengatakan bahwa semua mahkluk hidup memiliki “medan energi” (energy field) yang khas. Pada tahun 1940 Harold Burr, seorang neuroatomist dari Yale University, mengadakan penelitian mengenai “medan energi” tersebut. Dan dia menemukan bahwa semua mahluk hidup memiliki “medan energi” bahkan medan energi tersebut sudah dapat dideteksi pada tahap embrio.

Pikiran dan perasaan manusia terhubung dengan alam semesta yang dalam bahasa psikology disebut UNIVERSAL CONCIOUSNESS (pikiran alam semesta) atau dalam bahasa biologi disebut MORPHOGENETIC FIELD (medan morfogenetika) Memang penemuan bahwa pikiran dan perasaan manusia terbubung dengan alam semesta masih belum banyak diketahui orang, dan juga masih banyak yang belum begitu yakin. Akan tetapi 5-10 tahun terakhir bukti-bukti akurat yang memperkuat penemuan ini bermunculan, sehingga orang skeptik (orang tidak percaya) terhadap realitas dunia metafisika sekalipun tidak dapat mengelak.

Interaksi informasi itu terjadi seiring dengan tepatnya jalur koneksi frekwensi getaran kesadaran manusia. Bila kita memahami bila kita mencari sinyal gelombang radio, harus tepat dengan gelombang pemancarnya, pengaturan fase gelombang bukan dari sisi alam, tapi dari sisi manusia sendiri, dengan mencari dan menemukan melalui fase memprogram energi kesadarannya.

Semakin tinggi resonansi, semakin besar daya yang ditimbulkannya, pikiran dan perasaan adalah sumber utama getaran-getaran, getaran yang berkualitas tinggi akan memancar ke segala arah bergerak seperti gelombang air, dan bisa menjadi gelombang yang lebih besar tergantung seberapa kuat kualitas getaran yang dipancarkan. Kalau pikiran dan perasaan memikirkan sesuatu yang negatif , maka seluruh lautan energi teresonansi menjadi negatif. Lautan energi negatif itu lalu kita tangkap kembali pantulannya lewat radar getaran –getaran sebagai sesuatu yang negatif pula. Demikian bila kita berpikiran dan berperasaan positif, getaran itu akan memancar beresonansi dengan getaran-getaran diluar kesadaran kita, lalu ia menarik sesuatu yang sama sifatnya. Jadi berhati-hatilah dengan pikiran dan perasaan, apapun yang muncul dibenak kita, energinya akan memancar menjadi gelombang, tidak bisa disembunyikan, tidak dicegah, meskipun tidak terlihat, tidak terdengar, getaran gelombang itu tetap saja tenggelam bersama lautan energi alam semesta, kemudian menimbulkan gelombang yang suatu saat akan kembali kediri kita sendiri.

Atas fakta-fakta diatas dan kajian-kajian ilmiah lain serta pengalaman sebagai praktisi metafisika, kami menyelenggarakan Pengobatan Alternatif Gratis untuk membantu sesama manusia.


Keterangan lebih lanjut silahkan klik Pengobatan Alternatif Pusat Energi.. Gratis 100%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar